H. Hasan Gipo, Ketua Tanfidziyah Hoofd Bestuur Nahdlatoel Oelama (HBNO) Pertama. Generasi kelima dari keluara Gipo, saudagar santri yang masih berkerabat dengan Sunan Ampel. Meski jasanya begitu besar sebagai salah satu the founding fathers, Muassis NU, tidak banyak informasi tentang beliau yang berhasil dikumpulkan sejarawan.
Tinggal di Ngampel yang bersebelahan dengan pusat perdagangan di Pabean, pelabuhan sungai di kota Surabaya. Sebuah kawasan bisnis yang berkembang sejak zaman Majapahit. Kedekatannya dengan Kyai Wahab Hasbullah berlangsung jauh sebelum NU berdiri. Bahkan terlibat aktif dalam pendirian Nahdlatul Wathan (1914), Taswirul Afkar (1916) dan Nahdlatut Tujjar (1918) yang memang menjadi keahliannya.
Jabatan ketua tanfidziyah dipegang selama dua periode. Setelah tidak lagi menjabat, H. Hasan Gipo kembali menekuni bisnisnya hingga berkembang pesat. Sebagian keuntungannya diberikan kepada NU dan pesantren. Beliau wafat tahun 1934, dan dikebumikan di makam keluarga dalam kompleks pemakaman Sunan Ampel.